fbpx
"metode-penerjemahan"

“metode-penerjemahan”

Metode Penerjemahan | AP Sudarno dalam bukunya Penerjemahan Buku Teori dan Aplikasi mendefinisikan penerjemahan (termasuk yang dilakukan penyedia jasa translate atau jasa penerjemah) sebagai pengalihan pikiran atau gagasan dari suatu bahasa sumber (BSu)  ke dalam bahasa yang lain. Penerjemahan adalah mengubah teks bahasa sumber ke dalam teks bahasa sasaran (Bsa) dengan mempertimbangkan makna kedua bahasa sehingga diusahakan semirip-miripnya, yang tak kalah pentingnya adalah terjemahan harus mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa sasaran. Oleh karena itu penerjemah haruslah memiliki metode suatu informasi agar nantinya informasi dari bahasa sumber dapat dialihkan ke bahasa sasaran (BSA) dengan baik.

Peter Newmark menyebutkan beberapa metode penerjemahan dalam bukunya yang berjudul  A Text Book of Translation. Metode-metode tersebut diklasifikasikan kembali olehnya menjadi dua yaitu metode yang mengacu pada bahasa sumber dan metode yang mengacu pada bahasa sasaran. Metode yang mengacu pada bahasa sumber antara lain word-for-word translation, literal translation, faithful translation, dan semantic translation. Sedangkan yang termasuk metode yang mengacu pada bahasa sasaran ialah adaptation, free translation, idiomatic translatiion, dan communicative translation.

Di artikel kali ini, penulis akan menjelaskan pengertian dan perbedaan dari metode-metode yang mengacu pada BSu.

Word-for-word Translation (Penerjemahan Kata demi Kata)

Seperti namanya, metode ini mengalihkan informasi dari bahasa sumber ke bahasa target satu demi satu kata. Penerjemahan dilakukan secara urut, tanpa memerhatikan konteks. Penerjemahannya juga dilakukan secara harfiah (literal), termasuk penerjemahan istilah-istilah budaya dalam Bsu. Baiknya, metode ini diterapkan apabila struktur Bsu sama dengan struktur Bsa, atau dalam penerjemahan informasi yang hanya berisi kata-kata tunggal yang tidak dibentuk menjadi frasa, klausa ataupun kalimat. Metode ini juga dapat digunakan untuk penerjemahan awal apabila menemukan suatu ungkapan yang sulit.

Literal Translation (Penerjemahan Harfiah)

Metode penerjemahan ini masih menerjemahkan informasi dari bahasa sumber secara kata demi kata. Metode ini pun bisa digunakan sebagai langkah awal dalam penerjemahan, sama persis seperti word-for-word translation. Perbedaan antara Literal Translation dan metode sebelumnya ialah pada susunan gramtika Bsu yang diubah sedekat mungkin pada susunan gramatika Bsa

Faithful Translation (Penerjemahan Setia)

Disebut penerjemahan setia karena metode ini tetap terikat pada struktur gramatika BSu. Akibatnya pembentukan makna secara kontekstual dalam metode ini akan terasa kaku dan menimbulkan ketidaksesuaian terhadap kaidah Bsa. Hal ini akan sangat terlihat pada penerjemahan istilah budaya.

Semantic Translation (Penerjemahan Semantik)

Perbedaan metode ini dan faithful translation hanyalah terletak pada komprominya dalam menerjemahkan istilah budaya. Unsur estetika bahasa sumber tentu tetap dijadikan hal yang utama, tetapi masih diberikan toleransi dalam batas wajar dalam penerjemahan maknanya sehingga bisa disimpulkan bahwa metode ini memiliki keluwesan yang lebih dibandingkan metode faithful translation.

Jika Anda membutuhkan informasi seputar jasa translate atau jasa penerjemah, silahkan menghubungi kami. Kami sudah berpengalaman mengerjakan lebih dari 3500 projek penerjemahan baik dalam dan luar negeri.

WhatsApp Fast Response via WA