fbpx

"hubungan-bahasa-kebudayaan-dan-penerjemahan"Hubungan Bahasa dan Kebudayaan | Bahasa merupakan simbol vokal yang bersifat arbitrer dan hanya digunakan oleh manusia sebagai alat komunikasi. Bahasa terhubung dengan masyarakat, karena bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi sebagai instrumen untuk menunjukan identitas manusia serta membangun hubungan sosial dan budaya. Selain itu, penggunaan bahasa juga dipandang sebagai kegiatan budaya.Inilah salah satu hubungan bahasa dan kebudayaan.

Bahasa dan budaya adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan karena bahasa digunakan untuk menceritakan pengalaman penuturnya dan budaya itu sendiri dibentuk oleh banyak pengalaman.

Oleh karena itu, bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat dan budaya. Disamping itu, budaya dalam setiap bahasa sangatlah kompleks karena bahasa tersebut terdiri dari beberapa aspek yang berbeda seperti kepercayaan, perilaku, nilai moral, dan peraturan. Keyataannya, penulis akan menulis sesuatu berdasarkan pandangan pengetahuan mereka dan bahasa penulis dalam text tersebut menggambarkan budaya penulis.

Sebaliknya, menurut Larson, pembaca bahasa target harus mengartikan sesuatu hal berdasarkan pengalaman dan budaya mereka sendiri. Sederhananya, pembaca dapat menghiraukan pandangan dan pengalaman pribadi penulis text asli. Hubungan budaya dan bahasa dapat dilihat di setiap proyek terjemahan. Maka, penerjemah harus memahami konten proyek tersebut karena menerjemahkan bukan hanya mentransfer data dari sebuah bahasa ke dalam bahasa lain, melainkan penerjemah juga membutuhkan pengetahuan kebudayaan untuk mendapatkan pemahaman text sumber yang baik dan penerjemah mampu menerjemahkannya kepada orang-orang yang memiliki kepercayaan, perilaku, nilai moral, dan peraturan yang berbeda.

Disamping itu, suatu masyarakat dapat memiliki sejumlah budaya yang bisa menghambat proses penerjemahan. Dengan kata lain, perbedaan budaya dari teks sumber dan bahasa target akan menyebabkan beberapa masalah dalam menerjemahkan data baik data yang memiliki perbedaan kecil atau besar. Misalnya, perbedaan penggunaan kata ganti di Amerika dan Indonesia. Orang Amerika biasa menyebut orang yang lebih tua dengan sebutan “Anda” atau nama mereka. Berbeda dengan budaya di Indonesia, berbicara dengan gaya Amerika kepada orang tua tidaklah sopan. Oleh karena itu, budaya orang Indonesia menggunakan sebutan “Bapak / Ibu” ketika berbicara dengan yang lebih tua daripada menyebut nama mereka. Selain itu, seorang penerjemah harus mempertimbangkan pilihan kata dalam mentransfer data dan mereka harus mengenali budaya teks asli untuk menghasilkan terjemahan yang sesuai dan dapat dijamin. Maka, para penerjemah harus melakukan banyak penelitian dan mereka harus mengembangkan pengetahuan dan kepekaan budaya mereka untuk menerjemahkannya dengan benar.

Demikian artikel singkat mengenai hubungan bahasa, kebudayaan, dan penerjemahan.

Sedikit informasi penting buat anda, jika anda sedang membutuhkan jasa translate atau jasa penerjemah, untuk dokumen apapun, termasuk jasa translate jurnal, segera hubungi tim kami, Pro Translasi. Kami siap membantu anda menuntaskan tugas terjemahan anda 🙂

WhatsApp Fast Response via WA